Apa itu Sensor Photoelectric?
Posted on 2024-05-17 by Misel Editor
Dalam dunia industri, sensor memegang peranan penting untuk mendeteksi dan mengontrol berbagai hal. Nah, salah satu sensor yang banyak digunakan adalah sensor photoelectric. Sesuai namanya, sensor ini memanfaatkan cahaya untuk menjalankan fungsinya. Mari mengenal lebih jauh tentang sensor photoelectric ini! Pengertian Sensor Photoelectric Sensor photoelectric adalah alat yang dapat mendeteksi objek atau perubahan dalam lingkungan sekitarnya dengan menggunakan cahaya. Cara kerjanya didasarkan pada penerimaan atau pemutusan sinar cahaya. Ketika objek memasuki jangkauan sensor, objek tersebut mengubah kondisi sinar cahaya yang kemudian sensor deteksi sebagai perubahan. Komponen utama dari sensor photoelectric meliputi: 1. Sumber Cahaya: Biasanya LED yang menghasilkan cahaya terlihat, inframerah, atau laser. 2. Penerima: Detektor yang sensitif terhadap cahaya dari sumber cahaya, yang dapat mendeteksi perubahan intensitas atau kehadiran cahaya. 3. Pengola Sinyal: Mengolah sinyal dari penerima untuk menentukan apakah objek telah terdeteksi. Sensor photoelectric banyak digunakan dalam industri untuk otomasi dan kontrol proses, seperti mendeteksi keberadaan atau posisi objek di jalur produksi. Prinsip Kerja Sensor photoelectric bekerja dengan cara memancarkan sinar cahaya dari LED atau laser ke arah objek. Ketika sebuah objek mendekat dan masuk ke dalam lintasan sinar cahaya tersebut, ada dua hal yang kemungkinan dapat terjadi: objek bisa menghalangi sinar cahaya sehingga cahaya yang sampai ke penerima berkurang atau terhenti, atau objek tersebut bisa memantulkan sinar cahaya kembali ke penerima. Penerima sensor ini kemudian mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang diterima, baik itu berkurang atau bertambah, dan mengirimkan sinyal tersebut ke sistem kontrol. Berdasarkan sinyal yang diterima, sistem kontrol akan menginterpretasikan adanya objek dan melakukan tindakan sesuai dengan program yang telah ditetapkan, seperti menghentikan jalur produksi atau mengaktifkan proses selanjutnya. Melalui prinsip kerja ini, sensor photoelectric efektif untuk mendeteksi keberadaan objek secara akurat tanpa perlu kontak fisik, sangat berguna untuk berbagai aplikasi otomatisasi di industri. Jenis-Jenis Sensor Photoelectric Simak jenis-jenis sensor photoelectric berikut: 1. Sensor berbasis pemantulan langsung (direct reflection) Sensor ini mendeteksi objek dengan cara mendeteksi cahaya yang dipantulkan langsung dari objek ke sensor. Sensor ini memiliki keuntungan seperti akurasi tinggi, jarak deteksi yang jauh, dan kecepatan respons yang cepat. Namun, sensor ini sensitif terhadap permukaan objek dan kondisi lingkungan. 2. Sensor dengan pemantul terpisah (retro-reflective) Sensor ini mendeteksi objek dengan cara mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari reflektor yang dipasang di belakang objek. Sensor ini lebih tahan terhadap permukaan objek dan kondisi lingkungan dibandingkan dengan sensor pemantulan langsung. Namun, sensor ini memiliki jarak deteksi yang lebih pendek dan kecepatan respons yang lebih lambat. 3. Sensor berbasis pemutusan sinar (through-beam) Sensor ini mendeteksi objek dengan cara mendeteksi cahaya yang dipancarkan dari sensor dan diterima oleh penerima di seberang sensor. Sensor ini tidak terpengaruh oleh permukaan objek dan kondisi lingkungan. Namun, sensor ini membutuhkan lebih banyak ruang untuk dipasang dan lebih mahal dibandingkan dengan sensor lainnya. Aplikasi Sensor Photoelectric Aplikasi sensor photoelectric dalam berbagai bidang memanfaatkan prinsip dasar deteksi perubahan cahaya untuk mengidentifikasi keberadaan atau pergerakan objek. Berikut penjelasan singkat untuk setiap aplikasi: 1. Dalam Industri untuk Mengontrol Proses Produksi Sensor photoelectric digunakan untuk mendeteksi posisi, keberadaan, dan ketiadaan objek dalam proses produksi. Hal ini membantu dalam pengaturan jalur produksi, menghitung jumlah produk, dan memastikan bahwa komponen ditempatkan dengan benar, sehingga meningkatkan efisiensi dan keakuratan produksi. 2. Dalam Sistem Keamanan sebagai Detektor Pergerakan Di bidang keamanan, sensor ini digunakan untuk mendeteksi pergerakan tidak sah. Ketika seseorang atau objek memotong jalur cahaya di antara sumber cahaya dan sensor, sistem akan memicu alarm atau notifikasi. Hal ini sangat berguna untuk memonitor area sensitif atau terlarang. 3. Dalam Otomasi Kantor dan Rumah Sensor photoelectric juga digunakan untuk otomatisasi fungsi seperti menyalakan atau mematikan lampu ketika seseorang memasuki atau meninggalkan ruangan, atau untuk mengontrol perangkat lain berdasarkan keberadaan orang. Ini membantu meningkatkan kenyamanan, efisiensi energi, dan keamanan di lingkungan kantor atau rumah. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan: Akurasi tinggi: Sensor photoelectric dapat mendeteksi objek dengan presisi tinggi. Kecepatan respons yang cepat: Sensor photoelectric dapat mendeteksi objek dengan cepat. Keandalan: Sensor photoelectric adalah alat yang tahan lama dan dapat bekerja dalam kondisi yang sulit. Serbaguna: Sensor photoelectric dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Mudah dipasang: Sensor photoelectric relatif mudah dipasang. Biaya: Sensor photoelectric umumnya lebih murah dibandingkan dengan sensor lain dengan kemampuan yang sama. Kekurangan: Sensitif terhadap permukaan objek: Sensor photoelectric dapat terpengaruh oleh permukaan objek yang reflektif atau transparan. Sensitif terhadap kondisi lingkungan: Sensor photoelectric dapat terpengaruh oleh debu, kotoran, dan asap. Jarak deteksi: Sensor photoelectric memiliki jarak deteksi yang terbatas. Interferensi: Sensor photoelectric dapat terpengaruh oleh cahaya dari sumber lain. Keamanan: Sensor photoelectric dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Integrasi dengan Sistem Kontrol Dalam aplikasi industri, mengintegrasikan sensor photoelectric dengan sistem kontrol lainnya biasanya dimulai dengan memasang sensor di lokasi yang strategis, di mana ia dapat mendeteksi objek tanpa halangan. Setelah dipasang, sensor tersebut dihubungkan ke sistem kontrol utama melalui kabel yang mengirimkan baik daya ke sensor maupun sinyal dari sensor kembali ke sistem kontrol. Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi dan mengkalibrasi sensor agar sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi misalnya, mengatur jarak deteksi dan sensitivitas. Sistem kontrol kemudian diprogram untuk menginterpretasikan sinyal dari sensor dan merespons sesuai, seperti menghentikan conveyor atau mengaktifkan alarm, berdasarkan logika yang ditentukan. Sebelum sistem berjalan secara penuh, perlu dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa sensor dan sistem kontrol bekerja dengan baik dan merespons sebagaimana mestinya terhadap kondisi yang terdeteksi. Proses ini memastikan bahwa integrasi antara sensor photoelectric dan sistem kontrol lain dalam setting industri berjalan lancar, meningkatkan otomasi dan efisiensi operasional. Sensor photoelectric menawarkan kemudahan penggunaan, presisi tinggi, dan jangkauan kerja yang variatif. Kemampuannya mendeteksi objek berdasarkan perubahan cahaya membuatnya aplikatif di berbagai bidang industri. Dengan memahami sensor photoelectric, kita bisa memanfaatkan potensinya untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan dalam berbagai proses produksi. Rekomendasi Distributor Sensor Phothoelectric Setelah memahami pentingnya dan fungsi dari Sensor Photoelectric, saatnya Anda mengambil langkah selanjutnya. Kunjungi PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo untuk menemukan berbagai pilihan Sensor Photoelectric berkualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan industri Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan solusi terbaik dari kami! ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa Timur PHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: misel.cs@miselsby.comYOUTUBE: Youtube Misel
Navigasi Keamanan Kerja dengan Robotic Arms
Posted on 2024-05-17 by Misel Editor
Robotic arms kian populer digunakan di berbagai industri. Kemampuannya yang presisi dan tak kenal lelah membuat robot lengan menjadi rekan kerja yang handal. Namun, adanya robot juga harus diiringi dengan penerapan keamanan kerja yang ketat. Mari bahas hal-hal penting terkait keamanan kerja dengan robotic arms. 1. Desain dan Integrasi yang Aman Menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan menggunakan robotic arms dimulai sejak awal, ketika robot tersebut masih dalam tahap perancangan dan sebelum mereka diintegrasikan ke dalam lini produksi. Langkah pertama adalah memilih jenis robot yang tepat, yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tetapi juga memenuhi standar keamanan yang ketat, seperti yang ditetapkan dalam ISO 10218 untuk robot industri. Sangat penting juga untuk merancang sistem dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan bagi para pekerja, serta cara terbaik untuk robot dan manusia berinteraksi dengan aman. Penting juga untuk mendesain sistem tersebut dengan memikirkan bagaimana pekerja akan berinteraksi dengan robot, memastikan desain ergonomis yang baik serta interaksi antara manusia dan robot yang aman untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. 2. Analisis dan Manajemen Risiko Untuk memastikan keamanan di tempat kerja, sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi risiko yang mendetail terhadap penggunaan robotic arms. Evaluasi ini harus mencakup penilaian terhadap berbagai jenis risiko, termasuk yang bersifat mekanis dan elektris, serta potensi bahaya lain seperti risiko terpotong, terjepit, atau terbentur. Begitu potensi bahaya ini teridentifikasi, perusahaan harus segera mengambil tindakan untuk menguranginya. Salah satu cara efektif adalah dengan memisahkan secara fisik area kerja antara operator manusia dan lengan robotik. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun penghalang atau dengan menandai zona keselamatan tertentu yang harus dihindari oleh para pekerja, demi menjaga keamanan mereka dalam bekerja. 3. Pelatihan dan Kesadaran Operator Operator dan teknisi yang bekerja dengan robotic arms harus menjalani pelatihan komprehensif. Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara kerja mesin, aturan keselamatan yang harus diikuti, serta langkah-langkah yang perlu diambil dalam keadaan darurat. Selain itu, pelatihan juga harus meliputi informasi detail tentang fitur-fitur keamanan pada robot, termasuk cara menggunakan tombol penghentian pada situasi darurat dan memahami batasan-batasan yang ditetapkan untuk pengoperasian robot secara aman. Semua ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja dan memastikan semua operasi dapat berlangsung lancar dan aman. 4. Pemeliharaan dan Inspeksi Berkala Melakukan pemeliharaan secara teratur dan memeriksa robotic arms secara berkala adalah langkah krusial untuk memastikan kinerja dan keamanannya. Hal ini melibatkan pengecekan terhadap bagian-bagian mekanik dan elektronik, memastikan perangkat lunak selalu diperbarui, serta memeriksa apakah semua sistem keamanan berfungsi dengan baik. Jika pemeliharaan diabaikan, ada risiko tinggi terjadi kerusakan mekanik yang tidak hanya berpotensi menghentikan produksi tapi juga bisa membahayakan keselamatan pekerja. Karena itu, penting sekali untuk memastikan bahwa semua komponen dan sistem dari robotic arms berada dalam kondisi optimal untuk mencegah masalah agar lingkungan kerja tetap aman. 5. Teknologi Keselamatan Canggih Memanfaatkan teknologi keselamatan canggih seperti sensor penginderaan, sistem visi, dan perangkat lunak yang dapat mendeteksi keberadaan manusia dan menghentikan operasi robot secara otomatis dapat meningkatkan keamanan. Teknologi canggih ini bertindak sebagai pengawas yang mencegah terjadinya kecelakaan dengan memastikan bahwa robot berhenti bekerja jika mendeteksi keberadaan manusia di zona bahaya. Dengan adanya sistem keamanan ini, kita bisa lebih tenang bekerja bersama robot karena ada jaminan tambahan bahwa interaksi antara manusia dan mesin dapat berlangsung tanpa menyebabkan cedera. 6. Kepatuhan terhadap Regulasi Patuh terhadap regulasi keamanan nasional dan internasional adalah penting. Hal ini berarti semua peralatan dan cara kerja harus sesuai dengan standar-standar khusus yang berlaku dalam industri, dan harus memenuhi semua kriteria legal yang ditetapkan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa lingkungan kerja kita tidak hanya aman tetapi juga terlindungi dari kemungkinan terjerat masalah hukum. Robotic arms menjadi terobosan teknologi yang membawa kemajuan di berbagai bidang. Namun, penting untuk selalu mengutamakan keselamatan pekerja. Dengan penerapan langkah-langkah keamanan yang tepat, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sinergi antara manusia dengan robotic arms. Rekomendasi Distributor Robotics Delta dan Omron Setelah mempelajari pentingnya Navigasi Keamanan Kerja dengan Robotic Arms, saatnya untuk mengambil langkah berikutnya. Dapatkan solusi optimal dan terintegrasi untuk sistem robot DELTA dan OMRON dengan menghubungi PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo, integrator sistem resmi yang terpercaya. Jangan tunda lagi, hubungi kami sekarang untuk konsultasi dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda! ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa Timur PHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: misel.cs@miselsby.comYOUTUBE: Youtube Misel
Revolusi Industri Farmasi dengan Inovasi SCARA ROBOT
Posted on 2024-05-17 by Misel Editor
Industri farmasi dituntut untuk bekerja dengan akurasi dan efisiensi. Di sinilah robot SCARA berperan penting. Dengan kemampuannya yang unik, robot SCARA menjadi andalan untuk berbagai aktivitas vital dalam produksi bidang farmasi. Mari simak penerapan robot SCARA yang membuat farmasi semakin efisien! 1. Proses Pengemasan Di bidang farmasi, sangat penting untuk memastikan bahwa setiap produk dikemas dengan akurat dan konsisten, guna menjaga kualitasnya. Untuk mencapai hal ini, robot SCARA digunakan dalam berbagai proses pengemasan, termasuk menempatkan obat ke dalam kotaknya, menyegel kotak tersebut, dan memberikan label. Keunggulan utama menggunakan robot SCARA adalah kemampuannya untuk bekerja dengan cepat dan tepat, yang sangat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan pada saat yang sama meningkatkan jumlah produksi. 2. Pengisian dan Penutupan Dalam proses mengisi botol atau vial dengan obat-obatan, robot SCARA berperan penting untuk memastikan setiap wadah terisi dengan jumlah obat yang benar. Setelah pengisian, robot ini juga bertanggung jawab untuk menutup wadah tersebut dengan rapat dan tepat, menjamin bahwa produk farmasi tersebut tetap dalam kondisi yang aman dan terlindungi sebelum dikirimkan ke tempat distribusi. Penggunaan robot ini meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengisian dan penutupan wadah, memastikan kualitas produk farmasi yang tinggi. 3. Penanganan Bahan Dalam produksi farmasi, menjaga lingkungan kerja agar bebas dari kontaminasi adalah hal yang sangat penting. Robot SCARA berperan besar dalam hal ini karena mereka dapat mengelola dan memindahkan bahan baku serta produk jadi tanpa perlu banyak interaksi dengan manusia. Dengan mengurangi sentuhan manusia, risiko terjadinya kontaminasi berkurang secara signifikan. Hal ini membantu pabrik farmasi mematuhi standar kebersihan yang ketat, memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. 4. Pemilahan dan Pengklasifikasian Robot SCARA memiliki kemampuan untuk menyortir dan mengelompokkan berbagai produk farmasi berdasarkan karakteristik tertentu, seperti ukuran, berat, atau jenis produk. Kemampuan ini sangat membantu dalam mempercepat proses pengemasan dan distribusi, karena robot dapat melakukan pemilihan produk dengan cepat dan tepat. Dengan demikian, kesalahan dalam pengiriman produk bisa diminimalisir, memastikan bahwa konsumen menerima produk sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa adanya kekeliruan. 5. Pengujian dan Kontrol Kualitas Dalam tahap kontrol kualitas produksi farmasi, robot SCARA berperan sangat penting dengan melaksanakan berbagai tugas seperti mengambil sampel produk, melakukan penimbangan dengan akurasi tinggi, serta menjalankan berbagai pengujian baik fisik maupun kimia. Tindakan ini sangat vital untuk memastikan bahwa setiap produk farmasi yang diproduksi sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan dan mematuhi semua regulasi yang berlaku. Dengan demikian, penggunaan robot SCARA membantu menjamin produk farmasi yang beredar di pasaran berkualitas tinggi dan aman untuk digunakan. 6. Integrasi dengan Sistem Otomatis Lain Robot SCARA biasanya diintegrasikan dengan peralatan otomasi lain, termasuk konveyor dan sistem pengontrol, untuk membentuk sebuah proses produksi yang berjalan secara otomatis dan efisien dari awal hingga akhir. Dengan cara ini, seluruh proses produksi bisa berjalan tanpa hambatan, dimana setiap tahapan, mulai dari pemasukan bahan baku, proses manufaktur, sampai pengemasan produk, terkoordinasi dengan baik dan cepat. Integrasi sistem ini memungkinkan produksi yang lebih lancar, mengurangi waktu tunggu antar proses, dan meningkatkan efisiensi keseluruhan lini produksi. 7. Adaptasi dan Fleksibilitas Robot SCARA dibuat agar bisa disesuaikan dengan mudah untuk berbagai jenis pekerjaan, sangat berguna di industri farmasi yang seringkali perlu mengubah produksinya dengan cepat sesuai permintaan pasar. Fitur utama dari robot ini adalah kemampuannya untuk diprogram ulang dan dikonfigurasi kembali dengan cepat, yang merupakan kelebihan besar. Ini berarti, jika ada perubahan dalam jenis obat yang diproduksi atau cara pengemasannya, robot tersebut bisa dengan cepat diatur ulang untuk menyesuaikan dengan tugas baru tersebut. Dengan kemampuan adaptasi ini, robot SCARA memastikan bahwa lini produksi bisa terus berjalan efisien tanpa mengalami keterlambatan, bahkan ketika ada perubahan signifikan dalam produksi. Dengan penerapan robot SCARA, industri farmasi dapat meningkatkan efisiensi produksi, meminimalisir kesalahan, dan menjaga konsistensi kualitas produk. Kehadiran robot ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi berkontribusi dalam kemajuan dunia farmasi. Rekomendasi Distributor Robotics Delta dan Omron Setelah memahami kemajuan besar dalam Revolusi Industri Farmasi melalui inovasi SCARA ROBOT, kini saatnya Anda mengambil langkah berikutnya. Temukan integrator sistem resmi untuk robot DELTA dan OMRON bersama PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo, dan mulailah meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional Anda. Hubungi kami hari ini untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai kebutuhan Anda! ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa Timur PHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: misel.cs@miselsby.comYOUTUBE: Youtube Misel
Penerapan Konsep Lean Manufacturing dengan Sistem Gudang AGV
Posted on 2024-05-17 by Misel Editor
Konsep Lean Manufacturing menitikberatkan pada efisiensi dan pengurangan pemborosan. Dalam penerapannya di gudang, sistem Automated Guided Vehicle (AGV) menjadi senjata rahasia untuk mencapai tujuan tersebut. Bagaimana AGV membantu mewujudkan Lean Manufacturing? Pengertian Lean Manufacturing dan Sistem Gudang AGV Lean Manufacturing adalah sebuah filosofi manufaktur yang berfokus pada pengurangan pemborosan dan peningkatan efisiensi. Hal ini dicapai dengan mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam proses produksi. Automated Guided Vehicle (AGV) adalah robot bergerak yang dirancang untuk mengangkut material di sekitar pabrik atau gudang tanpa memerlukan intervensi manusia. AGV dipandu oleh berbagai metode seperti jalur magnetik atau tape di lantai, laser, GPS, atau sistem visual, memungkinkan pergerakan material yang efisien dan akurat. Ketika Lean Manufacturing diterapkan bersama dengan sistem gudang yang menggunakan AGV, efisiensi operasional dapat meningkat secara signifikan. AGV mendukung prinsip Lean Manufacturing dengan mengotomatisasi pengangkutan material, mengurangi waktu tunggu, mengeliminasi kesalahan, dan memastikan aliran material yang lancar dan tepat waktu. Ini mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya, sekaligus meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas dalam operasi gudang. Dengan demikian, AGV berperan penting dalam menciptakan sistem gudang yang lebih ramping, responsif, dan efisien. Prinsip Lean Manufacturing Lean Manufacturing adalah strategi yang fokus pada memaksimalkan efisiensi dengan mengurangi pemborosan. Ada tiga prinsip utama: 1. Eliminasi Pemborosan: Menghilangkan segala sesuatu yang tidak menambah nilai, mirip dengan membuang barang-barang yang tidak kita butuhkan di rumah untuk membuat ruang lebih lapang. 2. Peningkatan Alur Kerja: Membuat segalanya berjalan lebih lancar, seperti perancangan ulang layout rumah agar lebih mudah bergerak dari satu ruangan ke ruangan lain. 3. Penekanan pada Kualitas: Fokus pada kualitas untuk menghindari perbaikan yang membuang-buang waktu dan sumber daya, sama seperti membeli perabotan yang tahan lama agar tidak perlu sering menggantinya. Dalam sistem gudang, prinsip-prinsip ini diterapkan dengan cara mengorganisir barang secara efisien untuk mengurangi pergerakan yang tidak perlu, menggunakan teknologi seperti AGV (Automated Guided Vehicles) untuk mempercepat transportasi barang, dan memastikan proses kerja menghasilkan kesalahan yang minimal. Tujuannya adalah membuat gudang beroperasi lebih cepat, lebih hemat, dan dengan lebih sedikit kesalahan. Keuntungan Penerapan Lean Manufacturing dengan AGV Penerapan Lean Manufacturing bersama dengan Automated Guided Vehicles (AGV) membawa berbagai keuntungan yang signifikan bagi operasional gudang dan produksi, antara lain: 1. Efisiensi Operasional: AGV mempercepat proses pengangkutan material, mengurangi waktu tunggu antar proses, dan memastikan aliran barang yang lancar. Ini memungkinkan gudang dan lantai produksi bekerja lebih cepat dan lebih efisien. 2. Pengurangan Biaya: Dengan mengurangi pemborosan dan memaksimalkan efisiensi, biaya operasional turun. Penggunaan AGV mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual untuk tugas-tugas berat dan repetitif, serta meminimalkan risiko kerusakan barang yang bisa menambah biaya. 3. Peningkatan Produktivitas: AGV memungkinkan pengoperasian 24/7 tanpa perlu istirahat, meningkatkan output produksi. Dengan mengotomatisasi tugas-tugas transportasi, karyawan dapat difokuskan pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian dan penilaian manusia, meningkatkan produktivitas keseluruhan. 4. Kesalahan yang Lebih Sedikit: AGV dikendalikan oleh perangkat lunak yang presisi, mengurangi kesalahan manusia dalam pengangkutan dan penanganan material. Ini mengurangi risiko kerusakan produk dan meningkatkan keakuratan dalam inventaris, yang penting untuk memenuhi pesanan dengan tepat. Dengan demikian, penerapan Lean Manufacturing dengan dukungan AGV tidak hanya membuat proses kerja lebih ramping dan efisien tetapi juga menghasilkan penghematan biaya yang signifikan, peningkatan output, dan penurunan kesalahan, yang semua berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan. Integrasi AGV dalam Lean Manufacturing Integrasi AGV (Automated Guided Vehicles) ke dalam sistem Lean Manufacturing bisa dibayangkan seperti memasukkan robot cerdas ke dalam tim kerja untuk membuat segalanya lebih efisien dan rapi. Hal ini dapat diterapkan pada : Perencanaan tata letak gudang: AGV harus dipertimbangkan saat merencanakan tata letak gudang. Gudang harus dirancang agar AGV dapat bergerak dengan mudah dan efisien. Alur material: AGV dapat digunakan untuk mengoptimalkan alur material dalam proses manufaktur. AGV dapat digunakan untuk memindahkan material dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya, atau dari gudang ke area produksi. Penjadwalan produksi: AGV dapat dijadwalkan untuk beroperasi pada waktu tertentu, sehingga dapat membantu memastikan bahwa material dan produk tersedia di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Dengan mengintegrasikan AGV dalam Lean Manufacturing, kita mendapatkan tim kerja yang lebih ramping dan efisien. AGV tidak hanya membantu mengurangi pemborosan dengan memastikan material dan produk bergerak melalui proses produksi seefisien mungkin, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan permintaan atau kondisi pasar, menjadikan seluruh sistem produksi lebih responsif dan adaptif. Penerapan AGV dalam sistem gudang membawa banyak manfaat, seperti peningkatan efisiensi, produktivitas, dan akurasi. Hal ini sejalan dengan prinsip Lean Manufacturing yang mengedepankan pengurangan pemborosan dan optimalisasi proses. Tak heran, AGV menjadi solusi cerdas untuk manufaktur modern yang ingin mencapai keunggulan kompetitif. Rekomendasi Distributor Industrial Automation dan Robotics Setelah memahami manfaat besar dari penerapan konsep Lean Manufacturing dengan Sistem Gudang AGV, kini saatnya Anda mengambil langkah berikutnya. Jelajahi berbagai solusi Industrial Automation dan Robotics yang ditawarkan oleh PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional Anda. Hubungi kami hari ini untuk mendapatkan konsultasi dan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan industri Anda. ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa Timur PHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995 EMAIL: misel.cs@miselsby.comYOUTUBE: Youtube Misel
Rotary Clipper
Posted on 2022-12-27 by Misel Editor
Rotary Clipperagv.jpg 8.39 KBWood is a natural resource that is very useful in our daily lives. In Indonesia, many woods are made into doors, chairs, tables, and many other objects that use wood as raw material in its manufacture. Apart from Indonesia, the country that uses the most wood in daily life is Japan. In Japan wood is often used as flooring and other household furniture. Seeing the many benefits that can be derived from wood, a lot of wood industry has begun to emerge in Indonesia. And one of the products produced is Plywood. What exactly is called plywood? In Indonesian it is called plywood and in everyday language lay carpenters call it plywood, even though it is actually more than 3 layers. In other educational institutions call it a multiplex which means several layers. Plywood is made of several thin sheets, or layers of which the direction of the fibers are arranged transversely between the bottom sheet and the top sheet together with special glue under great pressure so that a certain thickness is obtained. These sheets are usually obtained from a process of rotary stripping of logs. From this process obtained a wide and long sheet at a small thickness (0.3mm - 3 mm). At first plywood was produced because of the need for a very large wide board and when using solid wood is very high risk for the effects of wood shrinkage (curved, twisted and cracked / cracked). However, plywood also has limitations in length and width. The advantage of plywood is because of its durability against shrinkage of wood and the size of the length that is not possible to get from solid wood in the same quality position. But that does not mean that plywood has the same strong resistance to the weather. This material is only recommended for furniture in the room (indoor). The biggest weakness in plywood is on the thick side. The thick side of plywood is the part that is the easiest to absorb water and the surface is very rough. To get a good smoothness must be added to the thick side cover. In the Plywood industry besides woodworking machines, there is also a wood sheet cutting machine commonly called a rotary clipper. Rotary Clipper is a wood sheet cutting machine that has 1-2 blades that rotate cutting wood sheets according to the desired target length. In general, Rotary Clipper simple components consist of 2 motors controlled by inverter, encoder, and PLC. But this system has several weaknesses. One weakness is the level of accuracy of the length of the piece. In the rotary clipper control system, the system generally has an accuracy of 5mm-10mm. Therefore, in order to have high accuracy, we replace the system using PLC, 1 servo motor, 1 motor controlled by the inverter and 1 encoder. We use a servo motor as a drive for a wood cutting knife, while 1 motor that is driven by an inverter is used as a drive for the wood sheet feeder conveyor to be cut. We use servo with the brand DELTA type ASDA-A2. We use the DELTA type A2 servo because this Delta servo has the E-Cam facility. This E-Cam is an internal calculation in the servo drive that regulates at what distance the cutting motor starts moving at what speed so that when the length of the wooden layer passing on the feeder conveyor matches the cutting target, the cutting knife is also at the cutting point. This system can produce 1mm-2mm accuracy.
Smart Cameras as an Alternative to Host-based Systems in Industrial Applications
Posted on 2022-12-27 by Misel Editor
Smart cameras present vision system solutions for industrial applications where limited space constraints are problems. Comparing to low cost images, smart cameras are usually equipped with different type of image sensors, CPUs, DSPs, FPGAs, I/O, software and internal and external lighting capabilities.Beyond Barcode Reading Usage to Quality Control UsageMost notably, smart cameras are used in barcode reading. In performing barcode reading, many companies who manufacture these smart cameras realize that reading and verifying these barcodes have to be enhanced with real-time monitoring systems as well as usage-specific software. This camera has been developed to the level of Quality Control Needs whereby Industrial nowadays use to analyze images to perform appearance inspections, character inspections, positioning, and defect inspections. By implementing these monitoring systems widely, industrial managers can easily identify if there are any reading or classification errors / defect items, possibly due to the faulty printers, or others and thus, increasing the accuracy of the reads and reducing any error or wasted efforts related to this.OMRON FQ2 Series and Shape Search III SoftwareSome of the software and smart cameras commonly used in industrial barcode reading include using OMRON Vision Sensors FQ2 Series which is combined together with Shape Search III software.Shape Search III software is developed specifically for OMRON FQ2 Series with the purpose in identifying labels of a specific color and size as well as measuring the center position of the label. And, also, with its long history in developing vision system software, Shape Search III software has robust functionality and configuration while making them very easy for system developers to use due to its easy-to-use interface.Therefore, as we are in the era of industrial 4.0, it is truly important that integrating vision systems in our industries shall be tailored to perform correct and specific tasks and making them easy for system developers.
Multifunction Compact to High Duty Inverters Available for Industrial Applications
Posted on 2022-12-27 by Misel Editor
Inverters, AC drives, VSDs, variable speed drives, variable frequency drives – the category of products used to control an electric motor’s speed and thus reduce energy usage in a variable speed application. Power inverters can be completely electronic or combine mechanical effects with electronic circuitry. Since inverters convert DC electricity from batteries, solar panels or fuel cells into AC electricity, the applications they can be used in are extremely diverse. Electric motors are used everywhere in industry, such as F&B, Wood, Pharmaceutical, Packaging, Offset Printing, Oil & Gas, Manufacturing, and many more. All these motors consume electricity so need a corresponding amount of energy to provide the torque or speed needed. If the torque or speed is too high or low, mechanical controls are used to control output. A motor’s speed should match exactly what is required by the process, otherwise the result is inefficiency with a lot of wasted materials and energy. Not knowing how to control motors can mean a lot of energy gets wasted which isn’t good for any business. A way to control these motors, which not only saves energy, but improves productivity and reduces maintenance costs, is to use an inverter. In addition, the applications that require the use of Inverter / VFD are varies from fans, ventilators or conveyor belts to pumps and compressor, etc. The range of horsepower (HP) in field applies depending on the applications. In market, Inverter starts from 400w to 355kw and more available depending on application needed in field. In here, we commit to fulfill the needs of automation products in diverse industry. Therefore, as an authorized distributor of Delta Automation, we are able to supply full HP range of inverter in Indonesia with different types of inverter depending on functions. Delta has VFD-L for textile, VFD-EL for basic applications, VFD-E and VFD-M for basic to medium application, and VFD-B and VFD-C for high duty applications. High duty applications can be Corrugating Machine, NC Cutting, PDAM Pump, HVAC, Ball Mill, etc. These applications can be found in many industries too such as wood, corrugating, sugar factory, etc. That being said, it’s obvious how industry is very familiar with inverter and the failure or breakdown of inverter can cause production interruptions and significant financial losses. Therefore, choosing the right inverter for your applications is important and that is our responsibility is to assist you in your automation needs.
5 Reasons Why You Need Power Monitoring System
Posted on 2022-12-27 by Misel Editor
Power Monitoring System such as DELTA Power Meter helps to analyse power quality events by determining event techniques and spot certain events that might cause harms to your facility.These are the 5 reasons why you might need Power Monitoring System:To save cost from complicated electric rate schedule.With power monitoring system, you can map your plant's peak demand and allocate them based on the electric rate schedule such as off-peak and on-peak schedules.To ensure reliable power for your facility operations or team safety.Commonly, facility uses generator control system, uninterruptible power supply (UPS), and other electrical distribution system to ensure that reliable power supply is driven into the facility. Power management system tracks important metrics such as UPS run hours and many more. Thus, with these important metrics, it can help you increase your equipments lifespan and in turn, reduce costs.To find out if your electrical-type equipments might subject to premature failures.With power monitoring system, you can use easily monitor your electrical-type equipments important parts and determine if they might be subject to premature failures. By discovering these, you can perform preventive measures and thus ensuring that your lifespan equipments last as long as what the OEM has outlined.To determine the cause of frequent electrical trippings and control devices resets.Electrical trippings and control device resets in the end will cause some costs to your facility such as reducing the quality of your manufactured products, damage your equipments, and a few others.Power monitoring systems help to determine the causes of these and hence allowing you to quickly resolve these problems.To automate emergency power supply system (EPSS) reporting for compliance purposes.This is mostly important if you are using supervisory control and data acquisition (SCADA) systems. Power monitoring system schedule tests, evaluate results, and automatically generate reports for distribution - and thus, saving you many man-hours every month.Centralized ManagementNot only does a power monitoring system, such as DELTA Power Meter or DIAEnergie, automatically collect data, it also provides an extensive library of templates and reports to guide you through data analysis.Many Industries nowadays using a power monitoring system has a simple way of proactively identifying facility inefficiencies, Energy saving, environment control, power monitoring and analysis, facility management control without going through a difficult customization program in SCADA or building automation.